Pratista Skin Care

RETINOID : Lagi Concern Sama Anti-Aging? Kenalan Sama Retinoid dulu, Yuk!

26 Sep 2020
Share :
Facebook Twitter Print

Apakah kamu sekarang sudah memasuki usia 25? Mungkin ini saatnya kamu concern ke skincare dengan benefit anti aging. Diartikel kali ini, MinSta mau berbagi sedikit tentang salah satu bahan yang cukup terkenal dalam hal anti aging, yaitu retinoid. Jadi apa sih sebenernya retinoid itu? langsung cari tahu disini, yuk!

Pengertian

Retinoid merupakan kelompok turunan dari vitamin A. Mungkin kamu sudah tau kalau vitamin A bagus untuk kesehatan mata. Ternyata selain untuk mata, vitamin A juga bagus untuk kulit kamu, lho. Terutama untuk menyamarkan garis halus dan kerutan pada wajah.

Cara kerja

Secara garis besar, retinoid bekerja dengan cara mempercepat turnover rate dari sel kulit. Namun jika dilihat lebih dalam, retinoid memiliki beberapa cara kerja dengan fungsinya masing-masing, di antaranya:

  • Mempercepat pergantian sel kulit, yaitu dengan cara melepaskan lapisan sel kulit mati dan mendorong pertumbuhan sel kulit yang baru.
  • Sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kolagen pada kulit.
  • Menstimulasi produksi kolagen untuk membantu menyamarkan serta mencegah timbulnya kerutan atau garis halus.
  • Memudarkan hiperpigmentasi pada kulit.

Jenis-jenis

Ada 4 tipe retinoid yang biasa digunakan untuk perawatan kulit, yaitu:

  1. Retinol Ester sebagai retinoid yang paling gentle, karena butuh dikonversikan tiga kali oleh enzim yang ada di kulit untuk menjadi retinoic acid. Tahapan konversinya yang pertama menjadi retinol, kemudian retinaldehyde, dan terakhir menjadi retinoic acid. Contoh dari retinol ester adalah retinyl palmitate, retinyl acetate, dll.
  2. Retinol sebagai jenis retinoid yang sering ditemui karena masih minimal iritasi namun sudah cukup efektif untuk digunakan.
  3. Retinaldehyde/Retinal sifatnya lebih keras daripada retinol, karena hanya cukup satu kali konversi menjadi retinoic acid. Retinaldehyde bisa jadi alternatif untuk kamu yang mau naik level dari retinol namun belum siap untuk prescription strength retinoid.
  4. Retinoic Acid/Retin-a/Tretinoin merupakan tipe yang dapat bekerja secara langsung pada kulit wajah karena langsung terikat ke reseptor di kulit. Kandungan ini sudah termasuk ke dalam prescription retinoid dan memerlukan resep dokter dari klinik Pratista.

List tersebut diurutkan berdasarkan tingkat kekuatannya dari paling rendah ke yang paling kuat. Semakin gentle suatu retinoid, maka tingkat iritasinya juga semakin minim, namun efektifitasnya akan lebih rendah. Untuk mengetahui jenis retinoid yang kulit kamu butuhkan, ada baiknya kamu konsultasikan dengan ahlinya terlebih dahulu.

Selain keempat tipe di atas, ada juga retinoic acid esters sebagai turunan dari retinoic acid dan memiliki efektifitas yang hampir sama dengan retinoic acid namun lebih minim iritasi. Beberapa contoh retinoic acid esters antara lain:

  1. Hydroxypinacolone retinoate (HPR) sebagai retinoic acid ester yang paling gentle dan dapat dibeli bebas pada produk over the counter (OTC)
  2. Adapalene masih bisa dibeli bebas dan lebih ampuh untuk proses penyembuhan jerawat
  3. Tazarotene harus dikonsumsi dengan resep dokter
  4. Trifarotene harus dikonsumsi dengan resep dokter
  5. Isotretinoin merupakan jenis retinoic acid yang dikonsumsi (oral)

Kapan boleh menggunakan retinoid

Retinoid sebagai bahan anti aging sebaiknya digunakan sedini mungkin. Idealnya pada sekitar umur 25 tahun, karena produksi kolagen akan menurun setelah menginjak usia tersebut. Walaupun kamu belum merasakan adanya kerutan halus yang muncul, tidak ada salahnya memasukkan retinoid ke dalam skincare routine kamu.

Hal yang perlu diperhatikan

Sebelum menggunakan retinoid, ada baiknya kamu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Lakukan patch test terlebih dahulu karena retinoid termasuk ke dalam kandungan yang cukup 'keras'.
  • Retinoid memiliki sifat UV-sensitivity, maka dari itu sebaiknya digunakan pada malam hari. Dan keesokan harinya jangan lupa gunakan sunscreen untuk meminimalisir risiko efek samping.
  • Retinoid juga bisa membuat kulit menjadi lebih kering dan dapat menimbulkan iritasi. Oleh karena itu pastikan kamu sudah menggunakan produk skincare dengan hidrasi dan kelembaban yang cukup ya (setidaknya sudah punya basic skincare yang solid).
  • Gunakan retinoid perlahan-lahan, mulai dari 1-2 kali seminggu, apabila tidak terjadi iritasi dalam dua minggu, boleh dinaikkan frekuensinya menjadi 3-4 kali, dan terus naikkan hingga setiap hari.
  • Jangan gunakan saat hamil bila tidak ada anjuran dari dokter.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang retinoid, menarik banget, kan? Tapi, di samping banyaknya benefit yang bisa kamu dapatkan, ada baiknya kamu tetap konsultasikan ke ahlinya dulu ya agar bisa mengetahui jenis dan kadar retinoid yang tepat untuk kulit kamu. Berikut pilihan Retinoid Cream dari Pratista yang bisa kamu coba:

Kalo kamu masih bingung seputar permasalahan kulit atau gimana cara milih skincare yang tepat, boleh yuk #curhatinkeminsta aja, Minsta bakal bantu untuk rekomendasiin produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit kamu.

Klik Link berikut untuk konsultasi otomatis via Wbsite : Link WEB KONSUL

Klik link berikut untuk chat Minsta via WA : Link KONSULTASI & ORDER